Bulan Muharram adalah salah satu bulan suci dalam kalender Hijriyah yang memiliki makna istimewa bagi umat Islam. Selain dikenal sebagai bulan pertama dalam kalender Islam, Muharram juga disebut sebagai Syahrullah (Bulan Allah), yang menunjukkan keutamaannya di sisi Allah SWT. Di bulan ini, banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam dan umat terdahulu yang patut kita renungkan dan ambil pelajaran.
Berikut adalah 10 peristiwa penting di bulan Muharram yang perlu kamu ketahui:
1. Diselamatkannya Nabi Musa dari Firaun
Peristiwa paling terkenal di bulan Muharram adalah diselamatkannya Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran Firaun. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 10 Muharram (Hari Asyura). Sebagai bentuk syukur, Nabi Musa berpuasa pada hari tersebut. Nabi Muhammad SAW kemudian menganjurkan umat Islam untuk juga berpuasa di hari Asyura.
Pada saat itu, Nabi Musa membelah lautan dan menenggelamkan Firaun beserta pasukannya. Orang yang berani menentang kepemimpinan Firaun hanyalah Nabi Musa kala itu. Hingga pada saatnya Firaun memerintahkan pasukannya untuk menangkap Nabi Musa.
Nabi Musa bersama para pengikutnya pun dikejar oleh pasukan Firaun. Namun, mereka terjebak di ujung perbatasan dengan laut sehingga tak ada jalan keluar kecuali melewati laut yang dikenal dengan nama Laut Merah. Dipukullah tongkat tersebut ke tanah hingga membelah lautan. Nabi Musa dan pengikutnya pun berjalan di tengah-tengah laut yang terbelah tersebut. Allah SWT berfirman dalam Surah Taha ayat 77 yang berbunyi,
"Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, 'Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam)."
Ketika memukul tongkatnya ke tanah, Nabi Musa membaca sebuah doa. Adapun doa yang dibaca Nabi Musa sewaktu membelah lautan adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ وَإِلَيْكَ الْمُشْتَكَى، وَأَنْتَ الْمُسْتَعَانُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Artinya: "Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu, hanya kepada-Mu lah kami mengadu, dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan. Tiada daya (untuk menghindari maksiat) dan tiada kekuatan (untuk taat), kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung."
Maka pada hari itu pula, Nabi Musa bersama pengikutnya berpuasa. Itulah yang menjadi awal mula puasa Asyura. Setelah peristiwa tersebut, pengikut Nabi Musa terus melakukan puasa Asyura untuk bersyukur kepada Allah.
2. Dibunuhnya Sayyidina Husain di Karbala
Kisah kematian Husein cucu Nabi Muhammad SAW yang dipenggal dalam Tragedi Karbala 10 Muharram 61 Hijriah di Hari Asyura merupakan sejarah memilukan. Pembunuhan ini dilakukan oleh kelompok pro-khalifah pada masa itu. Yaitu pendukung Yazid bin Mu’awiyah. Menurut beberapa pakar sejarah, meskipun sebenarnya khalifah Muawiyah tidak menghendaki tentang pembunuhan itu. Sejumlah sahabat Sayyidina Husein sebelumnya telah mengingatkan untuk tidak berangkat menemui pendukungnya di Kufah, karena kuat kemungkinan hal itu perangkap atas Husein dan ahlul bait.
Namun karakter Husein yang teguh pendirian dan pemberani seperti ayahnya Ali bin Abi Thalib, membuatnya menolak saran kolega-koleganya, meski ia tetap berterima kasih atas saran tersebut. Berangkatlah Husein dari Mekkah menuju Kufah bersama rombongan ahlul bait sebanyak 72 orang.
Sesampainya di Karbala, kurang lebih 100 km barat daya Baghdad, rombongan cucu Rasulullah itu dihadang oleh pasukan yang dipimpin oleh Ubaidullah bin Ziyad atas perintah Khalifah Yazid bin Muawiyah.
Tragedi memilukan dalam sejarah Islam terjadi pada 10 Muharram tahun 61 H, yaitu gugurnya cucu Rasulullah SAW, Sayyidina Husain bin Ali, dalam peristiwa Karbala. Peristiwa ini menjadi momen duka yang mendalam bagi umat Islam, khususnya Syiah, dan dikenang setiap tahun sebagai momentum perjuangan dan pengorbanan.
3. Tobatnya Nabi Adam Diterima
Dikisahkan bahwa pada bulan Muharram, taubat Nabi Adam AS diterima oleh Allah SWT setelah beliau diturunkan dari surga. Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa pintu ampunan Allah selalu terbuka bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh bertobat.
4. Kapal Nabi Nuh Mendarat di Bukit Judi
Menurut riwayat, kapal Nabi Nuh AS mendarat dengan selamat di Bukit Judi pada 10 Muharram, setelah banjir besar yang menenggelamkan bumi. Peristiwa ini menjadi simbol keselamatan bagi orang-orang yang beriman.
5. Nabi Yunus Bertaumat dan Diselamatkan dari Perut Ikan
Nabi Yunus AS yang ditelan ikan besar akhirnya dikeluarkan dalam keadaan selamat pada bulan Muharram. Berdasarkan Rangkaian Cerita dalam Al Quran oleh Anggitan Bey Arifin, saat membuang barang-barang tidak bisa menghindarkan dari karam, penumpang memutuskan untuk mengurangi muatan melalui undian dengan anak panah, Nabi Yunus pun mengikuti undian ini. Barangsiapa kejatuhan undian itu, ia yang akan berkorban untuk terjun ke laut.
Nasib baik sedang tidak menimpa Yunus kala itu. Dua kali diundi, selalu ia yang kena panah. Sebenarnya, para awak kapal memberatkan jika Yunus yang menjadi korban, karena ia merupakan orang terpandang dan disegani. Tetapi, ketika awak kapal itu menyarankan untuk mengundi ketiga kalinya, ia menolak. Yunus lalu lompat ke laut dan kemudian ia ditelan oleh Ikan Nun.
Selama dalam perut Ikan Nun, Yunus as. mengira ia sudah meninggal, tapi ternyata ikan itu menjagannya. Menurut dalam Qashashul Anbiya’, melalui perut ikan besar tersebut Yunus dijaga oleh Allah, sehingga tidak lumat dimakan ikan. Perut ikan itu diibaratkan dengan penjara yang gelap. Sehingga Yunus pun semula mengira dirinya sudah mati karena berada di tempat yang sunyi dan gulita.
Setelah sadar bahwa ia masih hidup, Yunus kemudian bertaubat dan mengakui kesalahannya karena telah kabur dari kaumnya, sebelum diperintahkan Allah. Ia berdoa agar diselamatkan dengan bertasbih dan mengucapkan kalimat tauhid dalam perut Ikan Nun itu. Isi doa tersebut pun tertera dalam Surat Al-Anbiya’ ayat 87:
وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
“Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya),maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim””
Lantaran doa itu, Allah menerima taubatnya dan menyelamatkannya dari kegelisahaannya. Ikan Nun kemudian menepi dan memuntahkan Yunus kepesisir yang tandus. Di sampingnya Yunus, Allah sediakan tanaman sejenis labu untuk Yunus yang sedang sakit. Doa beliau yang masyhur: "La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zhalimin" menjadi dzikir populer hingga kini.
6. Nabi Ibrahim Selamat dari Api Namrud
Mengutip berbagai sumber, Ibrahim melalui perjalanan spiritual yang panjang, hingga akhirnya menemukan bahwa Tuhan para manusia adalah Allah SWT. Karena itu, ia lantas mengabarkan kepada rakyat untuk menyembah Allah dan meninggalkan berhala-berhala tersebut. Nabi Ibrahim menyerukan tauhid untuk menghancurkan berhala yang disembah oleh kaumnya, termasuk Raja Namrud.
Bahkan Nabi Ibrahim menghancurkan seluruh berhala dan menyisakan berhala yang paling besar dengan mengalungkan sebuah palu di leher berhala itu. Melihat pemandangan itu, Raja Namrud pun naik pitam. Akhirnya Raja Namrud memerintahkan pembakaran terhadap Nabi Ibrahim karena telah merusak berhala buatannya.
saat Ibrahim hendak dilempar ke perapian, sesosok malaikat hadir untuk menawarkan pembebasan untuk Ibrahim supaya dapat melarikan diri menghadapi hukuman kaumnya, namun Ibrahim berkata: "Cukuplah Yang Maha Melindungi yang memberi keselamatan kepada diriku." Lalu malaikat tersebut beranjak pergi. Tatkala Ibrahim melompat ke perapian yang membara, seketika Allah berfirman kepada perapian supaya menjadi keselamatan terhadap Ibrahim:
"Kami berfirman 'Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim. Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi',". (QS. al-Anbiya': 69-70).
Berkat lindungan dari Allah, Nabi Ibrahim membuat takjub seluruh penduduk yang menyaksikannya, sebab tubuhnya tetap utuh tanpa terbakar sedikitpun. Selamat meski dibakar adalah salah satu mukjizat atau tanda-tanda kenabian Ibrahim.
7. Nabi Yusuf Dibebaskan dari Penjara
Dikisahkan bahwa pada bulan Muharram, Nabi Yusuf AS dibebaskan dari penjara setelah mampu menafsirkan mimpi raja Mesir. Peristiwa ini menjadi titik awal kejayaan dan kemuliaan Nabi Yusuf di Mesir.
8. Nabi Ayub Disembuhkan dari Penyakitnya
Setelah bertahun-tahun menderita penyakit dan tetap sabar, Nabi Ayub AS akhirnya disembuhkan oleh Allah SWT pada bulan Muharram. Kisah ini menjadi simbol kesabaran dan keikhlasan dalam menghadapi ujian.
9. Nabi Isa Diangkat ke Langit
Beberapa ulama berpendapat bahwa Nabi Isa AS diangkat ke langit oleh Allah SWT juga terjadi di bulan Muharram, sebagai bentuk penyelamatan dari upaya pembunuhan oleh kaumnya.
10. Puasa Asyura Dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW menganjurkan puasa pada tanggal 10 Muharram (Asyura) sebagai bentuk syukur dan mengikuti jejak Nabi Musa AS. Bahkan, sebelum puasa Ramadan diwajibkan, puasa Asyura pernah menjadi puasa wajib bagi umat Islam.
Bulan Muharram bukan sekadar awal tahun dalam kalender Hijriyah, tetapi juga penuh dengan nilai spiritual, sejarah perjuangan, dan pengingat akan kuasa Allah SWT. Mengingat dan merenungi 10 peristiwa penting di atas dapat memperkaya keimanan kita dan memperkuat rasa syukur serta sabar dalam menjalani kehidupan.
Mari isi bulan Muharram dengan ibadah seperti puasa, dzikir, sedekah, dan memperbaiki diri. Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang mencintai sejarah dan mengambil pelajaran darinya.
Penulis: Admin
Tags:
Peristiwa penting muharram
Keutamaan bulan Muharram
Tragedi Karbala
Kisah Nabi Musa