Bogor (30/1) Ruang Amal Indonesia berkolaborasi dengan Pujil Laku mengadakan pelatihan menyulam (embroidery crosstitch class) di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Para peserta pelatihan mendapatkan materi dasar tentang teknik sulam dan aplikasinya dalam berbagai craft, seperti tas, sarung bantal, dan berbagai home decor.
Rahmi Faddilah, owner Pujil Laku mengatakan bahwa kehadiran dari usahanya diharapkan dapat membuka peluang kerja bagi para perempuan di sekitarnya, terutama dari kelompok anak-anak putus sekolah, para janda, dan kaum dhuafa secara umum. Selain itu, ia juga berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk yang ramah lingkungan.
Tepatnya awal tahun 2015 lalu, berbekal dengan kemampuan yang dimiliki, Rahmi Faddilah memulai usaha ini. Bahkan, produknya telah terjual hingga ke Pulau Bali. Meski demikian, saat wabah COVID-19 menyebar di Indonesia pada tahun 2020 lalu telah membuat usahanya turun drastis.
“Bagi saya, tantangan ini harus terus dihadapi dengan sepenuh hati tanpa harus berkecil hati. Saya tetap semangat meneruskan usaha kecil yang saya rintis ini, karena saya sadar bahwa UMKM Pujil Laku bukan hanya tentang Rahmi Faddilah, tapi tentang orang-orang di sekitar kami yang butuh pekerjaan untuk menafkahi keluarga mereka,” ujar Rahmi Faddilah.
Pujil Laku telah mengajak orang-orang di sekitarnya untuk bergabung menjadi mitra produksi yang kesemuanya adalah kaum perempuan. Mulai dari anak-anak perempuan yang putus sekolah, janda, dan juga perempuan usia produktif yang berasal dari kalangan dhuafa telah mengambil bagian dari perjalanan Pujil Laku.
Rahmi Faddilah juga berkomitmen untuk menjadikan seluruh peserta pelatihan embroidery crosstitch class direkrut menjadi mitra produksi Pujil Laku dengan harapan dapat tumbuh bersama dan sejahtera bersama, khususnya di wilayah Kabupaten Bogor.
Untuk mendukung gerakan kebaikan dalam rangka membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia dalam sektor industri kreatif, Ruang Amal Indonesia berkolaborasi dengan Pujil Laku mengadakan pelatihan menyulam.
“Kami berkolaborasi dengan Pujil Laku karena kami melihat ini bukan sekedar pelatihan, tapi juga perekrutan. Jadi seluruh peserta baik yang hari ini mengikuti pelatihan atau pada sesi berikutnya akan direkrut menjadi mitra produksi Pujil Laku, sehingga menjadi peluang penghasilan untuk warga sekitar,” ujar Slamet Tuharie, CEO Ruang Amal Indonesia.
Slamet menambahkan bahwa Ruang Amal Indonesia akan terus melakukan terobosan dalam pengelolaan dana sosial keagamaan untuk menciptakan peluang kerja bagi para mustahik di Indonesia. Salah satunya adalah dengan menggandeng UMKM yang memiliki komitmen untuk merekrut warga sekitar menjadi bagian dari pelaksanaan bisnis mereka, seperti yang telah dilakukan oleh Pujil Laku.
Penulis: Admin
Tags:
Amal Wirausaha