Assalamu'alaikum Sahabat Amal. Perkenalkan saya Rahmi Faddilah, umur 30 tahun dan saat ini saya tinggal di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Saya adalah pemilik UMKM Pujil Laku, sebuah UMKM yang bergerak di bidang industri kreatif berupa tas handand embroidery crosstitch dan home decor.
Hal ini berawal dari keinginan saya untuk membuka peluang kerja untuk warga sekitar yang banyak dari mereka berasal dari kalangan dhuafa. Akhirnya, saya memiliki ide untuk memadukan bahan-bahan yang ramah lingkungan dengan seni sulam dan dan menjadikannya sebagai sesuatu yang bernilai ekonomi.
Tepatnya awal tahun 2015 lalu, berbekal dengan kemampuan yang saya miliki, saya memulai usaha ini yang kemudian saya berinama Pujil Laku. Alhamdulillah produk Pujil Laku diterima oleh masyarakat. Bahkan, kami telah menjual produk kami hingga ke Pulau Bali. Ini menandakan bahwa kerja keras dan komitmen Pujil Laku telah membuahkan hasil yang positif.
Namun sayang, saat wabah COVID-19 menyebar di Indonesia pada tahun 2020 lalu, kami terkena dampaknya hingga omset penjualan produk Pujil Laku turun drastis. Ini tantangan yang cukup serius bagi pelaku UMKM seperti saya yang baru tumbuh. Bali, yang biasanya menjadi pasar bagi produk Pujil Laku, saat itu sepi karena sektor wisata mati suri.
Bagi saya, tantangan ini harus terus dihadapi dengan sepenuh hati tanpa harus berkecil hati. Saya tetap semangat meneruskan usaha kecil yang saya rintis ini, karena saya sadar bahwa UMKM Pujil Laku bukan hanya tentang Rahmi Faddilah, tapi tentang orang-orang di sekitar kami yang butuh pekerjaan untuk menafkahi keluarga mereka.
Pujil Laku telah mengajak orang-orang di sekitarnya untuk bergabung menjadi mitra produksi yang kesemuanya adalah kaum perempuan. Mulai dari anak-anak perempuan yang putus sekolah, janda, dan juga perempuan usia produktif yang berasal dari kalangan dhuafa telah mengambil bagian dari perjalanan Pujil Laku.
Namun, kami sebagai UMKM juga tentunya memiliki keterbatasan. Mimpi kami untuk mengajak sebanyak mungkin anak-anak putus sekolah, janda, dan perempuan usia produktif untuk bergabung bersama kami terhalang oleh kemampuan finansial kami, terutama untuk membelikan mereka bahan untuk pelatihan dan peralatan penunjang yang dibutuhkan.
Alhamdulillah, Pujil Laku dipertemukan dengan Ruang Amal Indonesia, hingga kami pun berkolaborasi untuk melatih 10 peserta di desa kami yang terdiri dari beberapa anak putus sekolah dan kaum dhuafa dari kalangan ibu-ibu.
"Saya berkomitmen, peserta pelatihan selesai, para peserta akan kami jadikan mitra produksi Pujil Laku agar bisa tumbuh bersama dan sejahtera bersama."
Tentunya, di tempat kami masih banyak anak-anak putus sekolah yang belum memiliki pekerjaan dan kami ingin membantu mereka dengan menyediakan lapangan pekerjaan. Jika saya hanya mengandalkan kemampuan diri untuk membiayai pelatihan ini, tentunya cukup berat.
Oleh karenanya, Melalui Ruang Amal Indonesia saya ingin mengajak Sahabat Amal untuk berjuang bersama untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka para kaum dhuafa melalui ekonomi kreatif. Bahkan bukan hanya di desa kami, Pujil Laku bercita-cita mewujudkan peluang kerja di berbagai daerah di Indonesia.
Mari bergabung menjadi bagian dari dari gerakan kebaikan bersama Ruang Amal Indonesia, dengan cara:
- Klik tombol “Donasi Sekarang”
- Masukkan nominal donasi
- Pilih metode pembayaran
- Isi data diri
- Klik “Lanjutkan Pembayaran” dan ikuti langkah selanjutnya
- Dapatkan laporan via emai